Jumat, Desember 10, 2010

lArOn

Ketika seekor laron menerbangkan dirinya menuju sebuah lilinyang menyala..
tak dapat dielakkan lagi ia..akan terbakar dan hancur..
karena laron tidak dapat menahan nyala lilin .....tapi  ia tidak peduli....laron rela menderita terbakar denagn seluruh rasa sakit yang ia rasakan

Binatang apapun yang tidak mampu menahan nyala lilin dan menrbangkan dirinya kepada nyala itulah laron
Dan Lilin tempat laron melemparkan diri padanya.. tetapi tidak membakar laron bukanlah lilin...

Maka ..manusia yang bertahan dalam ketidak tahuannya tentang tuhan dan tidak berusah dengan segala kemampuannya untuk memahami Allah ..ia bukanlah manusia
Manusia sejati..tidak akan pernah berhenti berusahan ,dia menunggu tiada henti disekitar "cahaya Ilahi"yang mengagumkan

Dan jika intelek berjuang dengan seluruh kemampuannya ..namun tidak mampu memahami sesuatu mengapa ia harus menghentikan usahanya..apabila intelek menghentikan upayanya karena tidak mencapai pemahaman maka dia bukan intelek ,karena intelek selalu berusaha siang dan malam tanpa istirahat menyibukkan dirinya dengan pikiran untuk memahami  sang khalik ...

Intelek itu seperti laron... dan kekasihnya ilahi bagaikan lilin
cahaya ilahi  adalah lilin ..yang membakar manusia dan terus menariknya agar lebih mendekat ...

Tapi kedekatan itu tidak dipahami intelek ....

Nikmati Penderitaan Hidup.. ..keburukan yang diberikan kepada kita sarana bagi kitra untuk lebih baik (Mario Teguh)

AKU  sanggup mengabulkan permintaanmu  tapi ratapan kesedihanmu lebih AKU sukai

dikutip dari buku  >>> Mengenal dirinya mengenal Tuhanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar