Kamis, Januari 20, 2011


Ketinggian Iman seorang Syyahiddah Fatimah

Bagi orang-orang bebas memilih (tujuan) hidup, dan berusaha tidak menceritakan kesusahan hatinya pada makhluk Allah lainnya, menyelamatkan orang –orang tersesat serta membela kebenaran dan keadilan.

Berusaha menjaga diri untuk tidak mengucapkan keluhan sedikitpun, kepasrahan secara total merupakan kedudukan tinggi yang dicapai oleh kekasih – kekasih Allah ( Auliya’Allah). Maksudnya  orang yang menempuh  “perjalanan “menuju Allah SWT, diatas jalan kebenaran dan keadilan, akan melupakan dirinya sendiri tidak melihat apapun selain Allah. ia tidak melaksanakan apapun selain perintah_Nya, tidak  berharap kecuali Ridha_Nya, dan tidak berfikir kecuali apa yang dikehendaki-Nya.

Tahapan pertama dalam islam (berserah diri kepada Allah ), kemudian  iman ,setelah itu rela (ridha) , Dari sinilah timbul kepasrahan secara total .

Allah SWt menjelaskan pegertian ini dalam ayat Al qur’an :

Orang-orang badui itu berkata “kami telah beriman.”katakanlah (kepada mereka), “kamu belum beriman ,tetapi katakanlah ,kami telah tunduk ;karena iman belum masuk kedalam hatimu,dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul_Nya dia tiada akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang ((al Hujarat ;14)

Allah berfirman “

Maka demi tuhanmu  mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikanmu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan ,kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka  sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan ,dan mereka menerima dengan sepenuh hati( An Nisa; 65)

Dalam ayat lain disebutkan ;

Sesungguhnya kami memberi makan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan  keridhaan Allah,kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terimakasih (al –Insan ;9)


Sungguh ,ketinggian Iman ,ridha  dan kepasrahan yang dimiliki okeh syyahidah Fatimah ,menjadikan beliau  melupakan penderitaan dan kegundahannya ,dan beliau pun hanya berbicara tentang ridha Allah ,Rasul-Nya,serta masa depan  islam dan muslimin .


Saat sakit Syyahidah Fatimah  semankin parah ,kaum perempuan muhajirin dan Anshar menjenguk beliau ,Mereka menyampaikan  saam dan berkata,” Bagaimana keadaan keluargamu agi ini  wahai puteri Rasululllah  saw?

Sayyidah Fatimah memuji Allah dan bershalawat kepada Ayahnya ,kemudian beliau berkata,
   “ Demi Allah ,pagi aku  dalam keadaan memelihara iri dari dunia dan menjauhi laki-laki kalian , Aku mengeluarkan  mereka dan menguji mereka . kejelekanlah bagi jamaah yang hasud (dengki), yang bermain-main setelah kesungguhan, yang bodoh (dan) digelincirkan oleh hawa nafsu.  
“Sejelek – jelek yang mereka lakukan adalah membuat murka Allah kepada 
  mereka . mereka kekal didalam siksaan ( al –maidah  : 80)”
“ Demi Allah , tidak diragukan (lagi) kesusahannya mengikuti mereka  ( dan ) serbuannya menimpa  mereka . karena itu, pemenjaraan , penyiksaan , dan pengasingan untuk orang –orang zalim .


Penafsiran
Sepanjang hidupnya manusia senantiasa menghadapi cobaan hidup. Cobaan dari Allah  mendidik jiwa manusia  serta menambah ketabahan dan ketegaran dirinya Melalui  cobaan hidup, potensi dan kemampuan manusia  menjadi tersingkap dan terungkap . Juga seseorang akan lebih mengenal hakikat batinnya
Adakalanya , manusia salah dalam menilai dirinya sendiri, cobaan hidup manusia mengandung maksud  untuk menyingkap  hal-hal yang  tidak diketahui dan mengenali  batin dirinya  melalui  pengalaman dan tantangan, hendaknya  selalu berhati-hati dalam menghadapi cobaan Allah ini , kebanyakan  mereka yang tidak lulus ujian dengan membawa kemenangan  dan wajah mereka  pun tidak berseri –seri .
Dan Allah maha mengetahui urusanmu di dunia dan akhirat
  “ Ketahuilah ,hal itu merupakan  kerugian yang  nyata .( al zumar :15)
Kerugian  yang nyata  bagi orang – orang yang bermain – main setelah kesungguhan yang mereka dapatkan ,dan bagi mereka   yang bodoh  (dan ) digelincirkan Hawa nafsu .

Ya Rabb pelihara perhatian hamba  hanya pada hari kematian hamba yaa Rabb ,
kuatkan pijakan kaki ini untuk menghisab diri dan ridha atas semua yang telah
sampai pada diri ini, tautkan hati hamba untuk senantiasa menjaga hubungan
bathin dan berkasih-kasih dengan-Mu ya  Rabb  sampai akhir hayat ini kelak .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar