kumenggelanyut manja pada tangan kokoh nya,sebuah tangan yang telah lama tak ku lihat sejak aku beranjak remaja.
disebuah batu besar ditengah danau kau memperhatikan satu persatu anak-anakmu ,entah apa dalam fikiranmu kala itu ku melihatmu dengan segunung tanya sambil kaki kecilku mengayuh roda sekoci ,yang membawa ku ketengah danau toba,kuperhatikan mimik wajahmu dalam senyum yang tidak bisa ku artikan,saat kuterhenyak dalam tatapan nanar di depan jenazahmu ,kalaupun aku tau umurmu kurang dari 10 hari, saat kau duduk dibatu besar ditengan danau ..aku kan duduk bersamamu, menemanimu hingga terpuaskan rasa bersalahku .
sebuah rahasia kau simpan didanau toba ,mengapa tak kaukhabarkan pada ku yang memperhatikanmu dari jarak yang tak jauh pada lokasi batu besar ditengah danau ...
umur tiada pun satu yang tau , tapi kuyakin saat itu pun kau telah ada firasat-firasat bahwa tak ada sebulan penuh pun lagi kau akan hilang dari pandangan mataku sampai akhir jiwaku ...
aku begitu benci saat burung -burung gagak berterbanagan di atas danau ,mengitari kita yang sedang dalam liputan bahagia ,kulihat senyummu penuh kasih sayang dan kelembutan dari kerasnya hidup yang kau jalani
kusuarakan ini ayah betapa banyak sudah waktu yang kulalui tanpa kudapat berbagi semua cerita hidupku padamu ayah...tak akan habis kenanganku tentang dirimu ...
sampai akhir hayatku kelak ayah
Jakarta Selatan ,2 Juni 2011
09;06
disebuah batu besar ditengah danau kau memperhatikan satu persatu anak-anakmu ,entah apa dalam fikiranmu kala itu ku melihatmu dengan segunung tanya sambil kaki kecilku mengayuh roda sekoci ,yang membawa ku ketengah danau toba,kuperhatikan mimik wajahmu dalam senyum yang tidak bisa ku artikan,saat kuterhenyak dalam tatapan nanar di depan jenazahmu ,kalaupun aku tau umurmu kurang dari 10 hari, saat kau duduk dibatu besar ditengan danau ..aku kan duduk bersamamu, menemanimu hingga terpuaskan rasa bersalahku .
sebuah rahasia kau simpan didanau toba ,mengapa tak kaukhabarkan pada ku yang memperhatikanmu dari jarak yang tak jauh pada lokasi batu besar ditengah danau ...
umur tiada pun satu yang tau , tapi kuyakin saat itu pun kau telah ada firasat-firasat bahwa tak ada sebulan penuh pun lagi kau akan hilang dari pandangan mataku sampai akhir jiwaku ...
aku begitu benci saat burung -burung gagak berterbanagan di atas danau ,mengitari kita yang sedang dalam liputan bahagia ,kulihat senyummu penuh kasih sayang dan kelembutan dari kerasnya hidup yang kau jalani
kusuarakan ini ayah betapa banyak sudah waktu yang kulalui tanpa kudapat berbagi semua cerita hidupku padamu ayah...tak akan habis kenanganku tentang dirimu ...
sampai akhir hayatku kelak ayah
Jakarta Selatan ,2 Juni 2011
09;06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar