Dr. Pamela Phelps, tokoh pendidikan dari Amerika Serikat telah 25 tahun mengabdikan diri dalam dunia pendidikan usia dini, melalui sekolah Creative Pre School di Tallahase, Florida, dan kini konsepnya telah diterapkan di banyak negara.
·
Metode pembelajaran baru telah dikembangkan
oleh Creative Center for Childhood Research and Training (CCCRT) di Florida,
USA dikenal dengan nama metode Beyond Center and Circle Time (BCCT).
Berkembang menjadi suatu kebutuhan mendasar bagi model pembelajaran , digawangi oleh sekolah alfalah dan Ibu Hj .Nibras , pada Tk Istiqlal. sehingga dilirik oleh Direktorat PAUD untuk dijadikan LAB . dan menyarankan agar lembaga institusi menggunaka Model pembelajara BCCT .
· Filosofi Pendekatan Pembelajaran BCCT menurut praktisi pendidikan menyebutkan bahwa landasan filosofi pengembangan BCCT ini adalah bertumpu pada Landasan filosofi “ KONSTRUKTIVISME”, yakni filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak sekedar mnenghafal.
·
Institusi pendidikan untuk anak usia dini
(PAUD) memerlukan metode pembelajaran yang mampu menciptakan lingkungan belajar
yang nyaman bagi anak dan mampu merangsang seluruh aspek kecerdasan anak.
·
Dalam pendekatan BCCT proses pembelajaran
diatur dalam bentuk kegiatan yang ditujukan agar anak belajar dengan mengalami
bukan hanya sekedar mengetahui ilmu yang ditransfer oleh guru.
· Trend dalam Filosofi Pendekatan Pembelajaran BCCT yang penting adalah bagi siswa harus tahu UNTUK APA ia belajar, dan BAGAIMANA ia menggunakan pengetahuan dan ketrampilan itu. .
Dengan adanya model filosofi pendekatan pembelajaran BCCT pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan
harus banyak menyiapkan Alat Peraga Edukatif yangberagam .
Mengapa Fitrah ?
· Pembelajaran berpusat pada anak dan peran guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan evaluator. Sehingga otak anak dirangsang untuk terus berfikir secara aktif dalam menggali pengalamannya sendiri bukan sekedar mencontoh dan menghafal saja.
·
Belajar dengan pengalaman.
Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Bahwa
pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta yang terpisah namun
mencerminkan ketrampilan yang dapat diterapkan.
Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola-pola bermakna dari
pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru. Pengetahuan tidak
dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi
mencerminkan ketrampilan yang dapat diterapkan.
· Selain itu Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. Dalam kenyatannya ketrampilan dan pengetahuan siswa diperluas dari konteks yang terbatas (sempit), sedikit demi sedikit.
Selain
kualitas guru, tersedianya sarana dan prasarana, metode pembelajaran dalam
suatu institusi pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam penyelenggaraan
proses belajar mengajar.
Penentuan
metode pembelajaran yang sesuai dengan visi institusi pendidikan akan
memudahkan bagi para pendidik untuk lebih memfokuskan pembelajaran di dalam
kelas. Khususnya institusi pendidikan untuk anak usia dini (PAUD) memerlukan
metode pembelajaran yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi
anak dan mampu merangsang seluruh aspek kecerdasan anak.
Perlu dipahami bahwa didalam metode BCCT berlaku tiga jenis bermain.
1. Pertama, bermain
sensorimotor atau fungsional yang memfungsikan panca indra anak agar dapat
berhubungan dengan lingkungan sekitar. Bermain sensorimotor penting untuk
mempertebal sambungan antar neuron.
2. Kedua, bermain
peraan baik mikro maupun makro dimana anak diberi kesempatan menciptakan
kejadian-kejadian dalam kehidupan nyata dengan cara memerankannya secara
simbolik.
3. Ketiga bermain pembangunan, Piaget
(1962) menjelaskan bahwa kesempatan main pembangunan membantu anak untuk
mengembangkan ketrampilannya yang akan mendukung keberhasilan sekolahnya
dikemudian hari. Apabila ketiga jenis bermain tersebut dapat dilakukan oleh
anak secara optimal memungkinkan adanya ketuntasan belajar dan perkembangan
anak baik secara fisik, kognisi, emosi maupun sosial.
Metode BCCT ini dapat dijadikan metode pilihan yang digunakan institusi pendidikan PAUD mengingat saat ini pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai fakta yang harus dihafal dan gurupun masih menjadi pusat pembelajaran atau informasi. Dengan penerapan metode BCCT, kecerdasan anak dapat dikembangkan secara optimal dan anak distimulus untuk menjadi anak yang aktif, kreatif dan berani.
1.
Sentra Ibadah
Memfasilitasi anak
untuk mengenal dan
membiasakan nilai-nilai kehidupan
beragama sejak usia dini,materi pokok yang ditanamkan adalah 6 aspek rukun iman ,5 aspek rukun
islam dan ihsan,sentra Al Islam merupakan sentral dari seluruh sentra
|
2.
Sentra Main Peran
Makro
Memfasilitasai anak untuk mengenal dan
mengaplikasikan nilai –nilai kehidupan
beragama sejak usia dini ,merefleksikan diri , memproyeksikan perasaan ,ide dan pengalamannya melalui
kegiatan main peran yang di dukung dengan alat-alat yang sesuai dan
mendukung perkembangan anak.
|
3.
Sentra Main Peran
Mikro
Memfasilitasi
pengalaman dramatisasi anak dalam kehidupan beragama dengan menggunakan alalt –alat main peran anak dapat belajar dan bekerja dengan orang
lain ,mengembangkan imajinasi pengendalian diri sosial ,emosi ,bahasa ,daya
cipta ,rangkaian ingatan dan konsep hubungan kekeluargaaan
|
4.
Sentra Bahan Alam
Memfasilitasi
anank untuk memperluas pengalaman main sensorimotor menggunakan bahan-bahan
alam ciptaan Allah melalui kegiatan bermaian sambil belajar terintegrasi
nilai-nilai kehidupan beragama yang dapat mendukung dan mengembangkan
kematangan motorik halus anak yang diperlukan dalam kesiapan menulis dan ketrampilan berolah tangan
|
5.
Sentra seni dan kreativitas
Memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman
berkreasi dan terampil yang terintegrasi nilai-nilai kehidupan beragama dalam meweujudkan ide,
gagasan dn pengalaman yang dimilki anak menjadi karya nyata berbuansa atau dinuansakan agama menggunakan bahan limbah dan bahan alam
yang aman dan mendukung perkembangan
anak.
|
6.
Sentra Musik dan
Olah tubuh :
Memfasilitasi anak
untuk memperluas pengalaman dan pengetahuan tentang irama ,birama
(ketukan)berbagai bunyi dan
kreativitas, dalam gerak dan olah tubuh melalui bermain sambil belajar
integrasi dari nilai –nilai kehidupan
beragama dengan menggunakan berbagai
alat permainan edukatif bernuansa atau
dinuansakan agama yang mendukung tahap perkembangan anak.
|
7.
Sentra Persiapan
Memfasilitasi anak
untuk memperluas pengalaman keaksaraan
(persiapan ketrampilan membaca ,menulis dan berhitung ,) kepandaian
dari Allah
melalui kegiatan bermain yang mmenyenangkan terintegrasi nilai nilai i kehidupan beragama dengan menggunakan alat-alat
permainan bernuansa atau dinuansakan agama yang mendukung tahap
perkembangan anak
|
Sentra memasak
Memfasilitasi anak memperluas pengalaman
pengetahuan tentang kecakapan hidup
seni dan hobi memasak yang akan menyenangkan bagi pengetahuan tumbuh kembang
anak dengan penggenalan bumbu masak yang sedrhana dapat merangsang bergan
kecerdasan .
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar