Jumat, Mei 06, 2011

teori Multiple Intelligences 


bertujuan untuk  mentransformasikan sekolah agar kelak sekolah dapat mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang unik. Howard Gardner (1993) menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai, ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang. 


Menurut Gardner,

kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Secara rinci masing-masing kecerdasaan tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1.   Kecerdasan matematika-logika

Kecerdasan matematika-logika menunjukkan kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir. Peserta didik dengan kecerdasan matematika-logika tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu.
Ia menyenangi berpikir secara konseptual, misalnya menyusun hipotesis dan mengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang dihadapinya. Peserta didik semacam ini cenderung menyukai aktivitas berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika. Apabila kurang memahami, mereka akan cenderung berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya tersebut.
Peserta didik ini juga sangat menyukai berbagai permainan yang banyak melibatkan kegiatan berpikir aktif, seperti catur dan bermain teka-teki.


2.   Kecerdasan bahasa

Kecerdasan bahasa menunjukkan kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya. Peserta didik dengan kecerdasan bahasa yang tinggi umumnya ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti membaca, menulis karangan, membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara, dan sebagainya.
Peserta didik seperti ini juga cenderung memiliki daya ingat yang kuat, misalnya terhadap nama-nama orang, istilah-istilah baru, maupun hal-hal yang sifatnya detail. Mereka cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan dan verbalisasi. Dalam hal penguasaan suatu bahasa baru, peserta didik ini umumnya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik lainnya.


3.   Kecerdasan musikal

Kecerdasan musikal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama.
Peserta didik jenis ini cenderung senang sekali mendengarkan nada dan irama yang indah, entah melalui senandung yang dilagukannya sendiri, mendengarkan tape recorder, radio, pertunjukan orkestra, atau alat musik dimainkannya sendiri. Mereka juga lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan musik.
4.   Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan visual-spasial menunjukkan kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang. Peserta didik ini memiliki kemampuan, misalnya, untuk menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitek suatu bangunan.
Kemampuan membayangkan suatu bentuk nyata dan kemudian memecahkan berbagai masalah sehubungan dengan kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan visual-spasial ini. Peserta didik demikian akan unggul, misalnya dalam permainan mencari jejak pada suatu kegiatan di kepramukaan.


5.   Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan kinestetik menunjukkan kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah.
Hal ini dapat dijumpai pada peserta didik yang unggul pada salah satu cabang olahraga, seperti bulu tangkis, sepakbola, tenis, renang, dan sebagainya, atau bisa pula dijumpai pada peserta didik yang pandai menari, terampil bermain akrobat, atau unggul dalam bermain sulap.
6.   Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya.
Kecerdasan semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, yang selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga mencakup kemampuan seperti memimpin, mengorganisir, menangani perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari peserta didik yang lain, dan sebagainya.


7.   Kecerdasan intrapersonal


Kecerdasan intrapersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung mampu untuk mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya sendiri. Peserta didik semacam ini senang melakukan instropeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun kelemahannya, kemudian mencoba untuk memperbaiki diri. Beberapa diantaranya cenderung menyukai kesunyian dan kesendirian, merenung, dan berdialog dengan dirinya sendiri.


8.   Kecerdasan naturalis

Kecerdasan naturalis menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan alam, misalnya senang berada di lingkungan alam yang terbuka seperti pantai, gunung, cagar alam, atau hutan.
Peserta didik dengan kecerdasan seperti ini cenderung suka mengobservasi lingkungan alam seperti aneka macam bebatuan, jenis-jenis lapisan tanah, aneka macam flora dan fauna, benda-benda angkasa, dan sebagainya.
Melalui konsepnya mengenai multiple intelligences atau kecerdasan ganda ini Gardner mengoreksi keterbatasan cara berpikir yang konvensional mengenai kecerdasan dari tunggal menjadi jamak.
Kecerdasan tidak terbatas pada kecerdasan intelektual yang diukur dengan menggunakan beberapa tes inteligensi yang sempit saja, atau sekadar melihat prestasi yang ditampilkan seorang peserta didik melalui ulangan maupun ujian di sekolah belaka, tetapi  kecerdasan juga menggambarkan kemampuan peserta didik pada bidang seni, spasial, olah-raga, berkomunikasi, dan cinta akan lingkungan.
 
 
 
 
kecerdasan majemuk multi menyatakan bahwa kecerdasan merupakan potensi biologis asli manusia dengan kemampuan khusus. Ada delapan tipe kecerdasan dalam Multiple Intelligences:
 
  1) Cerdas Bahasa
Mengacu pada penggunaan efektif bahasa lisan atau tertulis dan  kemampuan bahasa. Siswa ini cenderung baik dalam tata bahasa, fonologi, bahasa, dikombinasikan dengan pembelajaran praktis dan kemampuan untuk menggunakannya dengan lancar. Siswa cerdas bahasa yang kuat seperti bermain dengan kata-kata, menikmati membaca, diskusi dan menulis.



2) Cerdas Matematik
Mengacu pada penggunaan efisien nomor dan kemampuan penalaran. Kecerdasan majemuk anak jenis ini mengandalkan penalaran atau menjelajahi ketika belajar. Mereka dapat belajar dengan baik melalui komputasi, menghitung, grafik, membandingkan dan mengklasifikasi.

3) Cerdas Spasial
Mengacu pada pengertian yang tepat tentang ruang,  visualisasi, dan kemampuan untuk menunjukkan perasaan. Para mahasiswa yang baik dengan warna, garis, bentuk, bentuk, ruang dan peka terhadap hubungan antara mereka, mereka juga memiliki kemampuan untuk dengan cepat menemukan arah.  Kegiatan berburu, bermain teka-teki, dan suka membayangkan atau berimajinasi. Mereka berpikir dalam gambar dan diagram. Mereka dapat belajar dengan baik melalui melukis, menggambar, menonton film, ilustrasi, pemetaan dan visualisasi.


4) Cerdas Fisik
Orang-orang yang mempunyai kecerdasan ini  pandai menggunakan seluruh tubuh untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Mereka keahlian fisik khusus, seperti keseimbangan, koordinasi, kelincahan, kekuatan, fleksibilitas dan kecepatan, serta kemampuan taktis. Mereka suka sekali kegiatan di luar ruangan, anak-anak dengan kecerdasan majemuk gardner ini belajar melalui sensasi tubuh dan apat belajar dengan baik melalui pengalaman langsung, seperti drama, tari, dan bermain peran.



5) Cerdas Musik
Orang yang mempunyai kecerdasan musik mereka  mengacu pada deteksi, identifikasi, perubahan dan kemampuan untuk mengekspresikan musik. Kecerdasan ini mencakup ritme, pitch, melodi atau sensitivitas suara . Mereka biasanya punya suara yang bagus dan dapat dengan mudah mengidentifikasi apakah iramanya tepat. Mereka sangat sensitif, mampu bekerja sambil mendengarkan musik, mereka pandai memainkan alat musik dan dapat mengingat lagu baru dengan mudah. Orang-orang dengan kecerdasan ini berpikir melalui melodi  dan irama , mereka dapat belajar dengan baik melalui menulis, menyanyi, dan mengarang lagu lirik, improvisasi dan menulis jingle.



6) Cerdas Interpersonal
Orang dengan kecerdasan ini sadar dan mampu membedakan antara emosi orang lain, niat, motivasi dan kemampuan indrawi. Ini termasuk ekspresi wajah, suara dan gerakan kepekaan, untuk mengidentifikasi hubungan yang berbeda dengan sindiran – sindiran dan kemampuan untuk menyarankan tanggapan yang sesuai.
Mereka biasanya lebih memilih organisasi-organisasi dan berpartisipasi pada permainan olahraga olahraga kelompok seperti basket, dan sepak bola. Orang – orang ini merasa sangat nyaman di tengah keramaian, mereka biasanya para pemimpin kelompok. Anak-anak dalam kategori teori kecerdasan majemuk ini dapat belajar dengan baik melalui negosiasi, kerja kelompok, kegiatan tim, berdebat dan berbagi.



7) Cerdas intrapersonal
Orang yang cerdas secara intrapersonal lebih mengacu pada pengetahuan diri, dan mengukur pada kapasitas yang tepat untuk bertindak secara bijaksana. Mereka biasanya menyadari batin, emosi, niat, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan untuk disiplin diri, pengetahuan diri dan harga diri. Cerdas dan kesadaran diri yang kuat biasanya mampu mempertahankan buku harian atau kebiasaan tidur control diri, memahami kekuatan dan kelemahan; sering mundur untuk merencanakan tujuan hidup. Anak-anak dalam kategori ini belajar terbaik mendalam melalui refleksi diri, menulis jurnal, penelitian. Bagi mereka, lingkungan belajar yang ideal bagi mereka mungkin sendirian atau mandiri.


8 Cerdas Alam
Orang – orang ini  pandai mengamati alam, mengidentifikasi kapasitas fenomena alam, tetapi juga bisa berhubungan baik dengan alam. Mereka dapat belajar dengan baik melalui pengamatan, membandingkan, klasifikasi, menemukan tangan dan pengalaman dari alam.

Leave a Reply


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar