Minggu, Agustus 21, 2011

Bogor

kota bogor baginya   berbeda sangat dengan jakarta, di bogor sehari semalam jacket ungu tak lepas membalut tubuhnya bukan karena bogor bergelar kota hujan ,hawa sejuk yang kerap menyapu lembut pada pipinya, membuatnya betah berlama-lama berdiam di sini, di bogor ia telah menyimpan semua cerita tentang semua perjalanan hidupnya.
melangkahkan kaki pada dinginya lantai membuatnya berhenti sejenak mengenang beberapa pristiwa lampau ,temaran lampu rumah penduduk berkerla-kerlip indah menyinari pekatnya malam,namun sayang sudah 2 hari ini ia tak melihat gunung salak kabut tebal membungkus layar gunung,jadi ia tak dapat bercerita pada gunung akan semua harapnya ,ia tak ingin cerita-cerita ini tersimpan dijakarta, ia hanya rela menitipkan ceritanya di sini di bogor ,Tempatnya memadu Kasih Ilahi ,yang kan dilihatnya kembali kalau ia kebogor ..  pada sebuah pojok  diteras  mesjid raya didepan pemandangan gunung salak ia titipkan semua ceritanya ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar