Jangan hinakan Nikmat Allah,syukuri nikmatNYa
Hidup dan pernyataan ingin dihidupkan sampai kapan, telah kita ikrarkan saat Allah meniupkan Ruh pada setiap makhluk yang bernyawa semasih berada Rahim seprang wanita .
maka darinya apaka pantas kita selalu meratapi terus-terusan setiap apa-apa yang telah Allah gariskan pada hidup dan kehidupan kita, seumpama; kesedihan ,kedukaan , dan ketidak beruntungan dalam menjalani setiap hal yang telah dialami dan dirasakan oleh perihnya hati , dukanya lara, sampai terkadang kerap berburuk sangka akan ujian yang Allah persembahkan semata -mata karena Allah telah hinaka dirinya ,
tidak , itu semua tidaklah benar ,rahasia Allah banyak terdapat disetiap peristiwa hidup yang kita alami ,hanya terkadang rasa syukur selalu kalah dengan rasa sedih yang tak terkira . bukankah sebuah anugerah jika kita dihinggapi rasa sedih, karena kekurangan materi, ataupun kekurangan jiwa, seperti sedikitnya rezeky yang diperoleh ataupun terputusnya silaturahmi dengan seorang karena kematian atau terpisahkan di dunia ini. dengan semua kesedihan, akhirnya kita akan kerap bangun ditengah malam, berpuasa sunnah di teriknya hari ,dan banyak memohon ampunan menangis mengenang dosa .
Rasa syukur terkadang tidak mendominasi, disaat masalah masalah itu ada , kerenanya kekalapan dan kegilaan alam bawah sadar sering berperan memberondong akal sehat untuk mencaci maki diri ,dan membuat hal -hal yang tidak berguna bagi diri , lemahnya iman yang kerap terjadi diakibatkan perbuatan tangan kita sendiri yang kerap lalai akan hak dan kewajiban kita kepada nikmat-nikmat Alllah
sebenarnya yang patut disyukuri bukan hanya kenikmatan yang berupa ,kebahagiaan ,seperti [ mendapatkan anak , menemukan pasangan hidup , harta yang melimpah , dengan kebahagiaan dalam berumah tangga ] bukan hanya itu yang wajib disyukuri , akan tetapi saat kedukaan dan kelaraaan hati melanda hendaknya syukur kita lebih tinggi lagi, kesedihan dan kelaraan hati akibat [ melaratnya hidup , rizky yang sempit , kehilangan orang yang disayang, dan kematian anak . ] hal-hal yang merupakan ujian terberat bagi hidupnya, namun syukur disini lebih Allah melihatnya sebagai suatu hal yang tak dapat dibandingkan dengan saat kita memperoleh segala kenikmatan dan kebahagiaan
Amat sedikit sekali orang yang bersyukur disaat mendapatkan musibah , malah terkadang saat mendapat kenikmatan [berupa anak yang cerdas , pasangan yang tersedia, makanan yang berlimpah , harta yang banyak dan ilmu yang bermanfaat ] banyak diantara kita malah mengeluhkan , apa yang Allah berikan padanya , pantas buat Allah tapi tidak
pantas baginya itu yang selalu merasuk dalam fikiran kita .malah terkadang hal sekecil papaun yang telah Allah tetapkan pada dirinya senantiasa di cela ,[ anak yang bodoh ,istri yang pemalas, suami yang miskin , makanan yang tak enak ] ini semua sudah menjadi tabiat dan sifat manusia yang suka mencela.
Apakah kita telah termasuk orang-orang pilihan ?
hanya sedikit orang-orang yang terpilih , orang-orang yang terpilih tersebut senantiasa bersyukur saat ditimpakan kepadanya berbagai macam kepedihan hati dalam menjalani hidup,sesuatu kesedihan yang terlihat dari kacamata manusia belum tentu dengan pandangan Allah itu merupakan sebuah kesedihan dan kepedihan hidup bagi manusia itu , karena Allah banyak menyimpan banyak kado istimewa bagi sesiapa yang telah bersyukru atas musibah yang tengah ia dera . karena semua itu memang sudah dirancang Allah untuk menariknya kembali mengenal Allah.
..Setiap yang bernyawa akan merasakan mati ,kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan ,Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami .( Al Anbiya 35)
"Maka adapun manusia apabila Allah Mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan ,maka dia berkata ;Tuhanku telah memuliakanku," Namun apabila Allah mengujinya lalu membatasi rejekinya ,maka dia berkata,;Tuhanku telah menghinakanku " ( Al Fajar 15-16)
Hidup dan pernyataan ingin dihidupkan sampai kapan, telah kita ikrarkan saat Allah meniupkan Ruh pada setiap makhluk yang bernyawa semasih berada Rahim seprang wanita .
maka darinya apaka pantas kita selalu meratapi terus-terusan setiap apa-apa yang telah Allah gariskan pada hidup dan kehidupan kita, seumpama; kesedihan ,kedukaan , dan ketidak beruntungan dalam menjalani setiap hal yang telah dialami dan dirasakan oleh perihnya hati , dukanya lara, sampai terkadang kerap berburuk sangka akan ujian yang Allah persembahkan semata -mata karena Allah telah hinaka dirinya ,
tidak , itu semua tidaklah benar ,rahasia Allah banyak terdapat disetiap peristiwa hidup yang kita alami ,hanya terkadang rasa syukur selalu kalah dengan rasa sedih yang tak terkira . bukankah sebuah anugerah jika kita dihinggapi rasa sedih, karena kekurangan materi, ataupun kekurangan jiwa, seperti sedikitnya rezeky yang diperoleh ataupun terputusnya silaturahmi dengan seorang karena kematian atau terpisahkan di dunia ini. dengan semua kesedihan, akhirnya kita akan kerap bangun ditengah malam, berpuasa sunnah di teriknya hari ,dan banyak memohon ampunan menangis mengenang dosa .
Dan Ingatlah ketika tuhanmu memaklumkan ,sesungguhnya jika kamu bersyukur,niscaya Aku akan menambahkan [nikmat] kepadamu,tetapi jika kamu mengingkari [nikmatku].maka pasti azab-ku sangat berat ( Q.S Ibrahim ;7)
Rasa syukur terkadang tidak mendominasi, disaat masalah masalah itu ada , kerenanya kekalapan dan kegilaan alam bawah sadar sering berperan memberondong akal sehat untuk mencaci maki diri ,dan membuat hal -hal yang tidak berguna bagi diri , lemahnya iman yang kerap terjadi diakibatkan perbuatan tangan kita sendiri yang kerap lalai akan hak dan kewajiban kita kepada nikmat-nikmat Alllah
sebenarnya yang patut disyukuri bukan hanya kenikmatan yang berupa ,kebahagiaan ,seperti [ mendapatkan anak , menemukan pasangan hidup , harta yang melimpah , dengan kebahagiaan dalam berumah tangga ] bukan hanya itu yang wajib disyukuri , akan tetapi saat kedukaan dan kelaraaan hati melanda hendaknya syukur kita lebih tinggi lagi, kesedihan dan kelaraan hati akibat [ melaratnya hidup , rizky yang sempit , kehilangan orang yang disayang, dan kematian anak . ] hal-hal yang merupakan ujian terberat bagi hidupnya, namun syukur disini lebih Allah melihatnya sebagai suatu hal yang tak dapat dibandingkan dengan saat kita memperoleh segala kenikmatan dan kebahagiaan
Amat sedikit sekali orang yang bersyukur disaat mendapatkan musibah , malah terkadang saat mendapat kenikmatan [berupa anak yang cerdas , pasangan yang tersedia, makanan yang berlimpah , harta yang banyak dan ilmu yang bermanfaat ] banyak diantara kita malah mengeluhkan , apa yang Allah berikan padanya , pantas buat Allah tapi tidak
pantas baginya itu yang selalu merasuk dalam fikiran kita .malah terkadang hal sekecil papaun yang telah Allah tetapkan pada dirinya senantiasa di cela ,[ anak yang bodoh ,istri yang pemalas, suami yang miskin , makanan yang tak enak ] ini semua sudah menjadi tabiat dan sifat manusia yang suka mencela.
.... demikian keluhan mereka berkepanjangan sehingga mereka jadikan sebagai tanaman yang telah dituai ,yang tidak dapat hidup lagi.(Al Anbiya 15)
Apakah kita telah termasuk orang-orang pilihan ?
hanya sedikit orang-orang yang terpilih , orang-orang yang terpilih tersebut senantiasa bersyukur saat ditimpakan kepadanya berbagai macam kepedihan hati dalam menjalani hidup,sesuatu kesedihan yang terlihat dari kacamata manusia belum tentu dengan pandangan Allah itu merupakan sebuah kesedihan dan kepedihan hidup bagi manusia itu , karena Allah banyak menyimpan banyak kado istimewa bagi sesiapa yang telah bersyukru atas musibah yang tengah ia dera . karena semua itu memang sudah dirancang Allah untuk menariknya kembali mengenal Allah.
..Setiap yang bernyawa akan merasakan mati ,kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan ,Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami .( Al Anbiya 35)
Beberapa kebaikan bersyukurMaukanh diri kita menjadi orang-orang yang terpilih Oleh Allah ?
- Syukur menentramkan hati
- Syukur menyuntik semangta baru
- Syukur mengobati luka kecewa
- ' Setiap bencana yang menimpa di bumi dan telah menimpa dirimu sendri,semuanya telah tertulis dalam kitab ( Lauh Mahfuzd) sebelum kami mewujudkannya, sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah , Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu ,dan tidak pula terlalu gembira apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri . ( Al Hadid -23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar