Selasa, April 19, 2011

ketika diam menyapa

biarlah larut pada semusim yang bertengger manja di lebur ucap.kuterjaga dari beberapa detik pulasku,curahan hati apa kabarmu,konon diam itu membawa berkah yang luar biasa.banyak belajar dengan keadaan ini berdesah kesal jika tak banyak menjaga  diam .

tersadar ku saat menatap ke awan , menyapa lirih suara sedan batuk kecilmu saat berucap padaku,terkadang senyum membingkai dan merekah diujung bibir walau tak terlihat, derai tawapun terdengar empuk,ketika diam lebih baik daripada semua ucap yang tak guna,baiklah akan kulakukan dan kembali sibukan diri dengan belajar ratusan lembar bab dan beberapa buku tebal sudah saatnya kulahap.agar diampun lebih  bermakna .

Satu Ransel penuh novel milik sabrina sudah menunggu antrian untuk dijadikan korban bacaan ,belum lagi yang diatas meja,didalam laci dan dibawah kolong 2 buku tebal  daily activity toddler butuh perhatianku untuk di breakdown,belum termasuk buku elektronik dari pak kyai goegle baik sudah hadir di blog atau pun yang belum.dan satu lagi beberapa teman-teman di FB punya note-note yang belum sempat kubaca banyak menarik minatku untuk menulis kembali akhirnya .setelah terlelap dalam beberapa purnama  ku hendak padamkan kemalasan ku kembali menulis dan menuliskan semua pembicaraan dan akan terusung dalam satu kisah tepi  zaman yang  dijalani  .

saat diam,telah menjelma menjadi sebuah pembelajaran indah , taklah mudah terlupa untuk dijadikan lebih dari smua pengalaman ,butuh beberapa kali ulasan pemikiran yang bertaut dengan realita. akhirnya menjadi bijaksana dan mampu memberikanya lagi kepada yang membutuhkan.sungguh sebuah nikmat yang tak terkira saat diam sudah mampu menjadi bagian kisah dari perjalanan .

ketika diam menyapa kumerenung  saat purnama  bulan ini  terdetak kepingan jarum jam membuyarkan lamunan dan teringat kembali ketika perjalanan pagi menuju bogor dengan KRL beberapa pekan lalu,berderet wajah-wajah gelisah di peron ,karena sudah lebih dari 15 menit menanti kereta , dari pengeras suara dikabarkan kereta  masih dist.Mangarai.kuamati jam yang melingkar ditangan seorang teman menunjukkan 07.15 ,masih punya waktu 20 menit untuk sampai di sekolah.dan diam menyapaku dalamakan sebuah pelajaran berharga tentang arti kesetian,kesetian kulit pada batang pohon mangga menutupi lapisan terdalam  jaringan yang telah merelakan kulitnya menjadi  usang ,coklat  tua hangus  gosong terpanggang sinar matahari setiap hari sepanjang masa sampai kelak pohon pun akan ditinggal lebih lebih duluan wafat siempunya yang menanam pohon mangga itu.

hanya tatapan penuh perhatian saat diam kupertahankan untuk menenangkanya dari tantrum  diawal-awal 10 menit pertama untuk memulai kegiatan  belajar, diam sebuah kesenangan bagiku saat memegang kedua tangannya yang siap mencakar muka,menarik kerudung, dan mencubiti kedua pergelangan tanganku  akan kah selamaya ini kulakuakan ya Rabb  ,aku bermohon dalam diam "berilah kesempurnaan ciptaan Mu atas dirinya."(qassam) dengan diam selama beberapa menit berlalu akhirnya  amanlah belajar dalam waktu dua jam kedepan.sungguh diam bagimu sangat nyaman..

diamku tak  mungkin tak akan memberikanmu ketenangan, diamku dapat menjawab semua gundah dan perih yang terasa.diamku hanyut pada dua sisi penuh kepingan cd yang direkam pada sandaran hati.tak bisa aku terima semua diamku aku ,karena tak pandai menyimpan diamku walau aku berjanji , gak akan up date status ,aku  akan diam , baru 2 jam berlalu aku sudah tak tahan melakukanya ,tapi sekarang aku mulai sedikit nyaman diamku dapat tersalur tidak di akun FB ku tapi disebuah akun groupyang orang tidak banyak tau disitu ada aku.

ketika diam menyapa , aku tersadar banyak hikmh kupetik , lebih bijaksana, dan tenang menatap semua arah kedepan, karena diammu membungkan semua tanya,untuk lebih di buktikan pada semua tindakan nyata kusadari  kan semua diam ini tidak akan membunuh sepiku ,karena dengan diam banyak kutemukan semua keajaiban,  memang diam mu membawaku pada sebuah cerita yang panjang untuk kucerna sendiri dan telah terukir pada bingkai yang telah menjadi sandaran pada dinding yang kokoh .


 Ujung selatan jakarta
selasa 16.11 /19/04/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar