Senin, April 18, 2011

perjalanan itu

kukabarkan pada angin yang berhembus  bawakan sejenak lelah ku ini ,angin pun berucap  mesra dan penuh kasih

"akan kupikul sejenak bebanmu ,kau rebahkankalah lelahmu , tertidurlah  pada buritan kapal "
  dan jika sampai pada daratan akan ku bagunkan kau dengan  segenap mimpimu'

"tapi  kutakatakan pada angin  saat ini aku tak mau bermimpi ,kutak mampu menitip mimpiku  
  karena  mimpiku akan segera berakhir angin"

"baiklah kata angin kepadaku  : lelapkanlah tidurmu"   

dalam tidur panjang aku tak lagi bermimpi  ,namun aku merasakan tubuhku berada pada sebuah bus  yang membawaku setiap pagi disepanjang kemacetan Tol JORR menuju  Ujung Timur Jakarta , berpegang pada sebuah tiang dan berdiri tegar  menghadang angin pagi yang masih sejuk walau  tak tau berapa tinggi kadar polusi debu sepagi ini,menembus subuh di jakarta menantang setiap himpitan dan desakan lautan manusia yang memenuhi pada setiap ruang kosong yang memenuhi badan bus seukuran miniarta,kopaja ,metro mini ,dalam hatiku kalau saja aku ditakdirkan Allah  menjadi pengusaha Angkutan akan kuganti Jenis dan ukuran mobil ini menjadi Mini Bus Kuning milik Pemda DKI yang Nyaman dan seperti angkutan gratis pelajar yang bersekolahdi lima wilayah jakarta ,dan aku  kan mencontoh seorang pengusaha sukses , seperti tetangga didepan rumah ,Pengusaha Transpotasi ternama di kota ini punya ribuan armada dalam dan luar kota dan ratusan busway koridor 7 dan 8.sesaat aku tersadar aku berkhayal lagi.memang susah tukang hayal.didalam bus pun dalam keadaan berdiri dan himpit-himpitan aku masih sanggup berkhayal.

bus yang harusnya diisi oleh 35 orang malah dipaksa untuk diisi sebanyak 50-60 orang.bukan lebay tapi bener seperti ikan dencis yang berebut keluar ketika akan dituang ke teflon jika lubang atas kaleng tak terbuka lebar  begitulah kondisi penumpang berjubel di pintu bis,mengapa harus memilih bis ini, bukan yang AC dan bisa tidur dan bisa tidur lelap,aku berfikir di dalam bus AC tidak begitu istimewa,karena hampir rata-rata  penumpang yang  tertidur level pekerja kelas menengah,dengan dibalut  busana elegan baik laki-maupun perempuan dan sebagian mahasiswa maupun para dosen yang berada di kawasan rawamangun duduk manis dengan dengkuran halus , berbeda dengan bus yang kunaiki aku menemukan suatu hal yang menyenangkan dapat menikmati pemandangan berbagai wajah yang memikul beban dunia maupun wajah polos pekerja-pekerja yang menetap dikawasan Pabrik di jakarta .kenapa tak mendapat tempat duduk dan harus berdiri ,terminal depok ada dibelakangku 1 jam perjalanan kalau macet dengan jarak tempuh hanya 8 Km sampai aku naik bis  ,  inilah jakarta dan akhirnya akupun menikmati posisi standing up sambil berpegangan dan komat-kamit membaca alma'surat,karena tak sempat dibaca.

kan ku barkan  pada angin aku sedang tidak bermimpi  , dan lelahku pun tidak terasa jika berbaur dengan puluhan penumpang, tapi kalau  lagi kondisi macet Tol taman Mini saat pembayaran Tol dalamkota  ini sebuah hal yang paling tak menyenangkan,kaki pegal ,untunganya masih pagi masih pada fress semua penumpang walau satu dua ada  tercium aroma menusuk telinga  eh salah hidung. kalau jalan lancar  tidur pun bisa sambil berdiri.terkadang kalau saat lelah aku baru memilih bus AC ikut duduk manis tidur sampai tujuan selama 2 jam ,dengan mimpi panjang.itulah sebabnya aku lebih memilih bus sepertiga ini, biar aku tidak banyak bermimpi.

kukabarkan pada angin inilah sekelumit kisah ku dan kuharap kau jaga lelahku dan jauh ku gapai semua keikhlasan ini tumbuh semankin nyata pada sisi ruang yang mampu terucap,suatu saat ku kan kembali dan memberi cita bukan mimpi  dan khayalan belaka .tuk meraih kesempatan  yang kuduga tak semudah kusangka .jagalah tunas itu agar subur  dan tetaplah  berdoa  untuk hadirku.




Ujung Selatan Jakarta
02.38 19/10/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar